Senin, 13 Desember 2010

Hasil UAS Basis Data Lanjut XIRPL

Hasil UAS Basis Data Lanjut
XIRPL


1. Andiani Giana Putri : 70
2. Anna Pebrianti : 70
3. Arif Rachman Hagi : 68
4. Dandi Albert Paragas : 73
5. Dede Kurnia : 70
6. Deliana Fauziana : 65
7. Dina Mulyani : 79
8. Fadhilah Fatihatullaily : -
9. Fadil Muhammad : 82
10. Ikhsan Muhajirin : 87
11. Imam Rahmana Wijaya : 81
12. Mira Rahmayani : 75
13. Mohamad Rafi R. : 88
14. Muhammad Adam T. : 79
15. Muhammad Hamdi : 89
16. Muhammad Rizki : 78
17. Nadea Oktatiani : 73
18. Noviar Adzyar P. : 77
19. Nurul Rahayu : 82
20. Oki Novandra : 82
21. Pahad Abdullah M. : 71
22. Restu Adityawarman : 83
23. Shima Ratna Ayu : 81
24. Siti Noor Utami : 73
25. Siti Nurlaili : 77
26. Sri Devi : 79
27. Wildan Mulya Hadi : 81
28. Yanti Sulastri : 72
29. Yosep Abdurahman : 79
30. Yulasmi : 77

Hasil UAS Perakitan Komputer Sistem Operasi XRPL

Hasil UAS Perakitan Komputer Sistem Operasi
XRPL


1. Muhammad Amin H. : 88
2. Muhammad Wildan : 85
3. Yanwar Pandiwijaya : 81
4. Foezi Arisandi : 81
5. Imron Maulana : 81
6. Reza Setiawan : 81
7. Cece Heryandi : 79
8. Santi Julianti : 78
9. Wisnu Adi K. : 76
10. Ayu Nur Permata : 75
11. Nurul Fauziah : 75
12. Sela Nurselia : 75
13. Risnawati : 73
14. Ahdiani Intan A. : 72
15. Rio Fajar R. : 72
16. Ruslan : 71
17. Adrianto David : 70
18. Dilani Ratnalia : 69
19. Putri Amalia T. Rahayu : 69
20. Muhamad Ichsan : 68
21. M.Rifansyah P. : 67
22. Ade Ridwan : 66
23. Erma Monica : 66
24. Wini.T.Ratmita : 65
25. Tien Qadarsih : -

Kamis, 09 Desember 2010

Hasil UAS Dasar Pemograman XRPL

Hasil UAS Dasar Pemograman
XRPL

  1. Ade Ridwan : 50
  2. Adrianto David : 35
  3. Ahdiani Intan A. : 72
  4. Ayu Nur Permata : 84
  5. Cece Heryandi : 82
  6. Dilani Ratnalia : 62
  7. Erma Monica : 64
  8. Foezi Arisandi : 89
  9. Imron Maulana : 71
  10. M.Rifansyah P. : 45
  11. Muhamad Ichsan : 60
  12. Muhammad Amin H. : 82
  13. Muhammad Wildan : 89
  14. Nurul Fauziah : 80
  15. Putri Amalia T. Rahayu : 61
  16. Reza Setiawan : 72
  17. Rio Fajar R. : 81
  18. Risnawati : 65
  19. Ruslan : 70
  20. Santi Julianti : 82
  21. Sela Nurselia : 70
  22. Tien Qadarsih : 72
  23. Wini.T.Ratmita : 60
  24. Wisnu Adi K. : 80
  25. Yanwar Pandiwijaya : 80

Kamis, 09 Juli 2009

REKAYASA PERANGKAT LUNAK

I. PENDAHULUAN

Rekayasa perangkat lunak telah berkembang sejak pertama kali ddiciptakan pada tahun 1940-an hingga kini. Focus utama pengembangannya adalah untuk mengembangkan praktek dan teknologi untuk meningkatkan produktivitas para praktisi pengembang perangkat luank dan kualitas aplikasi yang dapat digunakan oleh pemakai.

I.1 Sejarah Software Engineering

Istilah software engineering digunakan pertama kali pada akhir 1950-an dan awal 1960-an. Saat itu, masih terdapat perdebatan tajam mengenai aspek engineering dari pengembangan perangkat lunak. Pada tahun 1968 dan 1969, komite sains NATO mensponsori dua konferensi tentang rekayasa perangkat lunak, yang memberikan dampak kuat terhadap pengembangan rekayasa perangkat lunak. Banyak yang menganggap dua konferensi inilah yang menandai awal resmi profesi rekayasa perangkat lunak.

Pada tahun 1960-an hingga 1980-an, banyak masalah yang ditemukan para praktisi pengembangan perangkat lunak. Banyak project yang gagal, hingga masa ini disebut sebagai krisis perangkat lunak. Kasus kegagalan pengembangan perangkat lunak terjadi mulai dari project yang melebihi anggaran, hingga kasusu yang mengakibatkan kerusakan fisik dan kematian. Salah satu kasus yang terkenal antara lain meledaknya roket Ariane akibat kegagalan perangkat lunak. Selama bertahun-tahun, para peneliti memfokuskan usahanay untuk menemukan teknik jitu untuk memecahkan masalah krisi perangkat lunak. Berbagai teknik, metode, alat, proses diciptakan dan diklaim sebagai senjata pamungkas untuk memecahkan kasus ini. Mulai dari pemrograman terstruktur, pemrograman berorientasi objek, pernagkat pembantu pengembangan perangkat lunak (CASE tools), berbagai standar, UML hingga metode formal diagung-agungkan sebagai senjaat pamungkas untuk menghasilkan software yang benar, sesuai anggaran dan tepat waktu. Pada tahun 1987, Fred Brooks menulis artikel No Silver Bullet, yang berproposisi bahwa tidak ada satu teknologi atau praktek yang sanggup mencapai 10 kali lipat perbaikan dalam produktivitas pengembanan perngkat lunak dalam tempo 10 tahun.

Sebagian berpendapat, no silver bullet berarti profesi rekayasa perangkat lunak dianggap telah gagal. Namun sebagian yang lain justru beranggapan, hal ini menandakan bahwa bidang profesi rekayasa perangkat lunak telah cukup matang, karena dalam bidang profesi lainnya pun, tidak ada teknik pamungkas yang dapat digunakan dalam berbagai kondisi.

I.2 Pengertian Dasar

Istilah Reakayasa Perangkat Lunak (RPL) secara umum disepakati sebagai terjemahan dari istilah Software engineering. Istilah Software Engineering mulai dipopulerkan pada tahun 1968 pada software engineering Conference yang diselenggarakan oleh NATO. Sebagian orang mengartikan RPL hanya sebatas pada bagaimana membuat program komputer. Padahal ada perbedaan yang mendasar antara perangkat lunak (software) dan program komputer.

Perangkat lunak adalah seluruh perintah yang digunakan untuk memproses informasi. Perangkat lunak dapat berupa program atau prosedur. Program adalah kumpulan perintah yang dimengerti oleh komputer sedangkan prosedur adalah perintah yang dibutuhkan oleh pengguna dalam memproses informasi (O’Brien, 1999).

Pengertian RPL sendiri adalah suatu disiplin ilmu yang membahas semua aspek produksi perangkat lunak, mulai dari tahap awal yaitu analisa kebutuhan pengguna, menentukan spesifikasi dari kebutuhan pengguna, disain, pengkodean, pengujian sampai pemeliharaan sistem setelah digunakan. Dari pengertian ini jelaslah bahwa RPL tidak hanya berhubungan dengan cara pembuatan program komputer. Pernyataan ”semua aspek produksi” pada pengertian di atas, mempunyai arti semnua hal yang berhubungan dengan proses produksi seperti manajemen proyek, penentuan personil, anggaran biaya, metode, jadwal, kualitas sampai dengan pelatihan pengguna merupakan bagian dari RPL.

II. TUJUAN REKAYASA PERANGKAT LUNAK

Secara umunmm tujuan RPL tidak berbeda dengan bidang rekayasa yang lain.

bidang rekayasa akan selalu berusaha menghasilkan output yang kinerjanya tinggi, biaya rendah dan waktu penyelesaian yang tepat. Secara leboih khusus kita dapat menyatakan tujuan RPL adalah:

  1. memperoleh biaya produksi perangkat lunak yang rendah
  2. menghasilkan pereangkat lunak yang kinerjanya tinggi, andal dan tepat waktu
  3. menghasilkan perangkat lunak yang dapat bekerja pada berbagai jenis platform
  4. menghasilkan perangkat lunak yang biaya perawatannya rendah

III. RUANG LINGKUP

- software Requirements berhubungan dengan spesifikasi kebutuhan dan persyaratan perangkat lunak

- software desain mencakup proses penampilan arsitektur, komponen, antar muka, dan karakteristik lain dari perangkat lunak

- software construction berhubungan dengan detail pengembangan perangkat lunak, termasuk algoritma, pengkodean, pengujian dan pencarian kesalahan

- software testing meliputi pengujian pada keseluruhan perilaku perangkat lunak

- software maintenance mencakup upaya-upaya perawatan ketika perangkat lunak telah dioperasikan

- software configuration management berhubungan dengan usaha perubahan konfigurasi perangkat lunak untuk memenuhi kebutuhan tertentu

- software engineering management berkaitan dengan pengelolaan dan pengukuran RPL, termasuk perencanaan proyek perangkat lunak

- software engineering tools and methods mencakup kajian teoritis tentang alat bantu dan metode RPL

- software engineering process berhubungan dengan definisi, implementasi pengukuran, pengelolaan, perubahan dan perbaikan proses RPL

- software quality menitik beratkan pada kualitas dan daur hidup perangkat lunak

KONFIGURASI NETWORK (JARINGAN) BASIS DATA JARINGAN

Plan 9 menggunakan sebuah basis data tunggal untuk menyimpan semua konfigurasi informasi jaringan terkait di dalam sistem.

Basis data menyimpan konfigurasi untuk mesin yang diidentifikasikan secara spesifik oleh instalasi local, konfigurasi awal untuk mesin di keterangan-keterangan subnets , informasi resolusi nama domain, dan memetakan antara nama layanan TCP dan nomor port diantara hal yang lain.

Basis data dirakit dari sejumlah file-file teks yang memuat sejumlah struktur penyimpanan.

Sumber awal dari basis data adalah file teks /lib/ndb/local. Masukan yang paling penting pada file tersebut adalah "database= " entry , yang menspesifikasikan sebuah daftar file-file yang lain yang dimasukkan. Sebagai contoh,

database=
file=/lib/ndb/local
file=/lib/ndb/local-cs
file=/lib/ndb/common

Itu semua berasal dari isi file ini dan yang terdapat di dalam daftar dimana basis data dirakit.

Secara konvensional, file /lib/ndb/common adalah untuk definisi port standar dan yang lain; file-file yang lain yang berisi konfigurasi sistem aktual.

STRUKTUR PENYIMPANAN

Secara leksikal, suatu penyimpanan adalah sebuah baris yang unidented diikuti oleh sejumlah baris yang idented (rangkap dua). Jadi sebuah baris yang unidented , baris kosong, atau comment line (baris komentar) (yang dimulai dengan #) mempunyai hasil akhir sebuah penyimpanan.

Secara semantik, suatu penyimpanan adalah kumpulan tuple ``key=value''. Tuple pada baris yang sama terikat lebih kuat daripada tuple pada baris yang berbeda, tetapi umumnya hal tersebut tidak begitu penting.

Sebuah contoh penyimpanan adalah:

ip=10.247.62.235 ip=10.247.60.200 sys=lusitania ether=0060088bc416
proto=il
dom=lusitania.domain.dom

Penyimpanan ini mendefinisikan sebuah system yang bernama "lusitania" dengan alamat ethernet yang dispesifikasikan, dua alamat IP, dan sebuah nama domain yang memenuhi syarat. Tuple ``proto=il'' mengindikasikan bahwa system berbicaara tentang IL, pilihan protokol transport Plan 9. Secara otomatis, system diasumsikan hanya untuk berbicara TCP.

Atribut lain yang berguna mencakup:

auth default Plan 9 authentication server (server pembuktian default Plan 9)
cpu default Plan 9 cpu server (cpu server default Plan 9)
dns default DNS server (bisa lebih dari satu) (DNS server default (dapat lebih dari satu)
dnsdomain default DNS domain suffix (bisa lebih dari satu) ( akhiran domain DNS yang default dapat lebih dari satu)
fs default Plan 9 file server (file server Plan 9 yang default )
ipgw IP gateway (gerbang IP)
ipmask IP network mask (pelindung IP jaringan)
ipsubmask IP subnetwork mask (pelindung IP sub jaringan)
ntp default NTP server (server NTP yang default )
nntp default NNTP server (server NNTP yang default )
smtp default SMTP server (server SMTP yang default )

HIERARKI PERJALANAN IP

Kebanyakan informasi di dalam basis data tidak disimpan di dalam sistem penyimpanan. Malahan, fungsi pencarian basis data ndbipinfo (lihat ndb(2)) dan antar muka (interface ) baris komentar yang sederhana ndb/ipquery (lihat ndb(8)) mengenal tentang IP jaringan hierarki.

Ketika sebuah atribut, katakana saja 'fs', dibutuhkan untuk sebuah sistem, proses pencarian dimulai dengan melihat penyimpanan basis data sistem jaringan. Jika mempunyai sebuah fs= entry, ndbipinfo mengembalikan nilai tersebut. Jika tidak, ndbipinfo mencatat bahwa alamat IP sistem dan berjalan ke bawah IP hirarki melalui basis data, dimulai dengan IP jaringan awal untuk alamat itu.

Secara spesifik, hal itu dimulai dengan default IP mask untuk alamat itu, menambahkan alamat IP untuk menemukan IP jaringan awal. Seandainya alamat kita lebih tinggi dari 10.247.62.235. IP mask default untuk alamat tersebut adalah 255.0.0.0, jadi IP jaringan default adalah 10.0.0.0.

Ndbipinfo melihat sebuah masukan ip=10.0.0.0. dengan sebuah masukan ipmask=255.0.0.0. Andaikan kita menemukan

ipnet=ten-net ip=10.0.0.0 ipmask=255.0.0.0
ipsubmask=255.255.255.0
smtp=mailserver.domain.dom
ntp=ntpserver.domain.dom
fs=myfs

Masukan berkata bahwa jaringan tersusun oleh sub jaringan yang lebih kecil dengan mask 255.255.255.0, jadi kita melihat masukan IP jaringan 10.247.62.0 dengan mask yang tepat. Seandainya kita menemukan ( nilai didalam ipnet=tuple yang tidak relevan)

ipnet=my-net ip=10.247.62.0 ipmask=255.255.255.0
fs=my-other-fs
ipgw=10.247.62.1

Karena tidak ada masukan ipsubmask, kita berhenti berjalan/mencari, mengembalikan ``my-other-fs'', karena itulah fs= entry untuk subnet terkecil yang kita dapat. Ssebagai catatan bahwa masukan pemyimpanan my-net melebihi masukan penyimpanan ten-net, hanya sebagai suatu fs= entry di dalam penyimpanan lusitania yang akan melebihi keduanya. Jika kita tidak menemukan fs= entry di dalam my-net, kita akan menggunakan ten-net.

Program ndb/ipquery (lihat ndb(8)) baik untuk mengetes apa yang telah di set oleh jaringan anda seperti yang anda inginkan, dan hirarki IP berjalan seperti yang diharapkan.

IP submask default ditentukan dengan angka pertama pada alamat:

0-127 255.0.0.0
128-191 255.255.0.0
192-223 255.255.255.0
224-239 Cadangan untuk alamat yang multicast
240-255 Cadangan untuk penggunaan yang akan datang

(Ini adalah standar internet, bukan standar Plan 9)

KONFIGURASI

Setelah membaca bagian awal, anda dapat memulai untuk mendefinisikan rancangan dari jaringan anda. Suatu contoh konfigurasi ada di at /lib/ndb/local.complicated. Suatu konfigurasi minimal dihadirkan di sini.

database=
file=/lib/ndb/local
file=/lib/ndb/common

ipnet=mynetwork ip=192.168.0.0 ipmask=255.255.255.0
ipgw=192.168.0.1
dns=1.2.3.4
auth=mauretania
proto=il

ip=192.168.0.2 sys=mauretania
ip=192.168.0.3 sys=aquitania

Di contoh ini kami mensetup mesin 'mauretania' sebagai mesin Plan 9 pertama kami dan menjadikannya server authentikasi untuk 192.168.0.x subnet kami. Kami akan memberikan mesin kami alamat IP 192.168.0.2.

Jika anda tidak berminat untuk mempunyai koneksi internet anda dapat menghilangkan ipgw dan dns. Hal ini hanya meninggalkan proto=il tanpa penjelasan, dan untuk saat ini kami hanya akan mengatakan itu penting.

IPCONFIG

Sebagai catatan bahwa di atas kami telah mendefinisikan dua sistem, yang satu adalah 'mauretania', dan yang lain disebut 'aquitania'. Bagaimana Plan 9 memastikan bahwa mesin kami menggunakan 'mauretania'? Jawabannya adalah ip/config.

Ketika suatu mesin Plan 9 mem-boot, mesin itu akan menjalankan konfigurasi script /rc/bin/termrc or /rc/bin/cpurc, tergantung apakah itu adalah terminal atau server CPU.

Di dalam /rc/bin/termrc anda akan menemukan baris

ip/ipconfig >/dev/null >[2=1]

Baris ini mengakibatkan mesin mencari server DHCP untuk men-supply-nya dengan konfigurasi informasi. Anda dapat men-set up CPU/autentifikasi server Plan 9 untuk menjalankan server DHCP. Ketika anda melakukan hal ini, server akan mencari basis data jaringannya dan menyediakan konfigurasi default-nya.

Meskipun demikian, selalu ada informasi yang tidak cukup untuk memberikan IP yang pasti untuk suatu mesin yang spesifik. Salah satu cara melakukan hal ini adalah untuk menyatukan suatu konfigurasi yang spesifik ke suatu alamat jaringan card's MAC yang spesifik. Setiap kartu jaringan fisik diberikan sebuah alamat MAC yang unik selama proses manufaktur. Anda dapat menemukan alamat kartu MAC anda dengan mengetik baris

cat /net/ether0/addr

(Jika tidak terdapat sebuah direktori /net/ether0 maka Plan 9 tidak akan menemukan suatu ethernet card (kartu ethernet) dalam sistem anda.) Sekarang anda dapat menambahkan alamat MAC sebagai suatu atribut pada baris konfigurasi seperti di dalam ndb.

ip=192.168.0.2 sys=mauretania ether=abc12345def

dimana 'abc12345def' adlah alamat MAC. Tentu saja jika tidak terdapat server Plan 9 pada jaringan maka metode ini tidak akan berhasil. Ketika men-setting up mesin Plan 9 pertama anda, anda dapat memodifikasi baris ip/ipconfig untuk menspesifikasi
gateway tertentu, ip, dan ip-mask untuk digunakan.

ip/ipconfig -g 192.168.0.1 ether /net/ether0 192.168.0.2 255.255.255.0

Sekarang anda mempunyai informasi yang cukup untuk mengikuti instruksi pada Configuring a Standalone CPU Server. Ia akan membimbing dalam men-set up sebuah sistem yang sesuai seperti kombinasi server CPU. Server autentifikasi, server DHCP, dan bahkan server kfs(file). Untuk file server yang tepat lihat Installing a Plan 9 file server.

MEMBOOTSTRAPPING SISTEM YANG LAIN
...
menjelaskan item di dalam cpurc
ndb/cs ndb/dns ip/dhcp ip/tftp aux/timesync /net/ndb auth/keyfs aux/listen

Konfigurasi File System Kfs

USERS DAN PERMISSIONS

Tidak ada super-user ; istilah untuk orang yang mem-boot terminal (secara umum disebut Eve, Adm yang memiliki file server). Kebanyakan devices dimiliki oleh Eve, dan kernel lokal akan membiarkan Eve untuk melakukan kebanyakan hal yang umumnya dikaitkan dengan super-user (contohnya, men-debug atau kill proses-proses yang tidak dimilikinya). Kekuasaan Eve tidak dapat melampaui mesin lokal, atau bahkan ke dalam file system kfs. Perbedaan yang penting adalah bahwa file system kfs disediakan oleh proses dari user , yang memiliki permissions untuk memeriksa secara terpisah dari kernel, dan file sistem kfs tersebut membiarkan hostowner untuk memiliki permissions khusus secara langsung.

Tentu saja, permissions perlu di-bypass selama beberapa waktu. Contohnya, file /adm/users (pada Unix merupakan kombinasi dari /etc/passwd dan /etc/group) tidak dapat di-write kecuali oleh anggota dari adm. Daripada menjadi anggota dari adm, kami biasanya menulis 'disk/kfscmd user' untuk mematikan pemeriksaan permission pada kfs file server, edit/adm/users; membuat kfs membacanya kembali dengan menulis disk/kfscmd user, dan kemudian menghidupkan kembali pemeriksaan permission dengan menulis 'disk/kfscmd disallow' (Jika anda menjalankan file server jaringan, semua ini dihindari; kontrol yang paling sesuai hanya disediakan pada file server console).

Untuk menambah user baru, tambahkan user tersebut ke file /adm/users dan kemudian jalankan perintah user (user command ); format dari file tersebut didokumentasikan di users (6). (Perhatikan bahwa pada file server yang berdiri sendiri, perintah user baru (new user command ) mengatur users , untuk menghindari matinya pemeriksaan permission .) Manual pages fs (8) dan kfscmd (8) menjelaskan lebih lanjut tentang perintah sistem file(file system commands ).

Untuk membuat user baru, anda dapat menjalankan

disk/kfscmd 'newuser tor'

Secara otomatis akan ditambahkan sebuah baris seperti

282:tor:tor:

ke /adm/users, jalankan kfscmd user, dan kemudian jalankan

disk/kfscmd 'create /usr/tor tor tor 775 d'
disk/kfscmd 'create /mail/box/tor tor upas 775 d'
disk/kfscmd 'create /mail/box/tor/mbox tor upas 622 al'


untuk membuat home directory dan mail box untuk tor. Sekarang anda akan menginginkan untuk menghentikan disks dan me-reboot untuk dapat log in sebagai tor; hal pertama yang harus dilakukan adalah me-set up profile dan memulai sistem window dengan menjalankan

/sys/lib/newuser

Perhatikan bahwa anda harus me-reboot untuk dapat log in sebagai user lain; hal ini disebabkan karena kernel harus meng-authenticate ke file server untuk memperoleh file-file startup seperti init atau script startupnya , dan satu-satunya cara bagi terminal untuk mendapatkan authentication credentials adalah dengan memasukkan nama dan password . Tentu saja, untuk kfs hal ini dapat dikesampingkan, namun hal ini penting ketika mem-boot dari real file server pada jaringan.

STARTUP

Ketika sebuah mesin Plan 9 mem-boot , mesin tersebut menjalankan configuration script /rc/bin/termrc atau /rc/bin/cpurc, tergantung apakah mesin tersebut adalah terminal atau CPU server. Hal ini men-set up /dev dan menginisialisasi beberapa enviroment variables yang umum, khususnya $fileserver. Variabel ini digunakan oleh lp, di antara program-program lainnya. Untuk konfigurasi yang berdiri sendiri, hal ini pastilah kfs, ketika di-install ; jika anda men-set up real Plan 9 file server dan mem-boot melalui jaringan, ubahlah ini menjadi nama dari file server jaringan tersebut.


Konfigurasi SSH

Untuk menggunakan Plan 9 SSH tools, anda harus men-generate sebuah host key pada sistem anda. Untuk melakukannya, jalankan aux/ssh_genkey ketika pemeriksaan permission mati; ini akan membuat file-file /sys/lib/ssh/hostkey.public dan /sys/lib/ssh/hostkey.secret ; pastikan bahwa hostkey.secret tidak dapat di-read oleh user lain selain yang biasanya menjalankan network listeners. Anda juga dapat menggunakan ssh_genkey untuk membuat sebuah key untuk anda sendiri: cd $home/lib aux/ssh_genkey $user File $user.public yang dibuat di direktori pribadi lib anda sesuai untuk di-sharing dengan mesin Unix, contohnya untuk meletakkan pada file authorized_keys anda di mesin Unix. File $user.secret.factotum adalah sebuah key rahasia yang sesuai dengan penggunaan dengan factotum. Anda dapat meng-installnya dengan menjalankan cp $home/lib/$user.secret.factotum/mnt/factotum/ctl Setelah itu, ssh akan dapat menggunakan key rahasia tersebut (melalui factotum).

SISTEM KENDALI KERAN WUDHUK MENGGUNAKAN SENSOR PIR


Abstact :

This tap system manuaaly movement by human turning method or tap movement upward or above. But tap system manually have unstressed is tap easy damaged broken and wasful liquid causes closing carelessi of tap. Benefit censor Passive Infrared (PIR) as detection objek with human’s bodies and that’s signal consignment to Microcontroller AT89C52051 as center leader. This microcontroller can be sent instruction to movement solenoid valve as function current valve liquid. Examination crop point out censor PIR can be detection objek within distance maximum 3 meters. When censor PIR accepted warm radiasion from objek, and then solenoid valve opened to valve liquid. Nececety rate of flow liquid to can actived solenoid valve.

Keyword : Tap, PIR and Mikrocontroller AT89C51.

Abstrak :

Sistem keran ini digerakkan secara manual oleh manusia dengan cara memutar atau menggerakkan keran ke atas atau ke bawah. Namun sistem keran secara manual ini memiliki kelemahannya yaitu keran yang mudah rusak dan pemborosan air dikarenakan kelalaian menutup keran. Dengan memanfaatkan sensor Passive Infrared (PIR) sebagai pendeteksi objek berupa anggota tubuh manusia dan mengirimkan sinyal tersebut ke Mikrokontroler AT89C52051 sebagai pusat pengendalinya. Mikrokontroler ini akan mengirimkan instruksi untuk menggerakkan solenoid valve yang berfungsi sebagai katup aliran air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sensor PIR ini dapat mendeteksi objek dalam jarak maksimum 3 meter. Ketika sensor PIR menerima radiasi panas dari objek, maka solenoide valve membuka katub untuk mengalirkan air. Di samping itu dibutuhkan debit air tertentu untuk dapat mengaktifkan solenoide valve.

Kata Kunci : Keran, PIR dan mikrokontroller AT89C51.


1. Pendahuluan

Keran merupakan salah satu katup yang digunakan sebagai saklar untuk menutup dan membuka aliran air. Namun peralatan ini sangat mudah mengalami kerusakan dikarenakan kurang bijak dalam mengoperasikannya. Di samping itu kerusakan dan kelalaian dalam penggunaan keran tersebut akan berdampak kepada pemborosan air. Transduser adalah piranti atau alat yang berfungsi mengubah parameter fisis seperti suhu, tekanan, berat, magnetik, optik, kimia kedalam isyarat listrik yaitu tegangan dan arus. Bentuk Transduser sangat bergantung kepada

penomena fisis yang ada. Parameter yang sama dapat ditentukan dengan berbagai tipe transduser yang berbeda..

Sensor adalah alat yang digunakan untuk mendeteksi dan sering berfungsi untuk mengukur magnitude sesuatu. Sensor adalah jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah variasi mekanis, magnetis, panas, sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik. Sensor biasanya dikategorikan melalui pengukur, diantaranya adalah :

1. Sensor Proximity

2. Sensor Sinar

3. Sensor Ultrasonic

4. Sensor Tekanan

5. Sensor Suhu

Dengan memanfaatkan suatu mikrokontroler sebagai pusat pengendalinya, maka dapat diperoleh suatu sistem pengendalian keran yang lebih efektif dan efisisen dalam pengoperasiannya.

2. Sensor Passive Infrared (PIR)

Cahaya merupakan suatu bentuk radiasi dari gelombang elektromagnetik yang pada prinsipnya sama dengan gelombang radio, misalnya infrared, ultraviolet, dan sinar-X. Pada dasarnya yang membedakannya adalah panjang gelombang dan frekuensinya. Panjang gelombang dari cahaya tampak yakni 400 nm hingga 800 nm, dan ultraviolet memiliki panjang gelombang lebih pendek dari 400 nm [2]. Hubungan antara frekuensi dan panjang gelombang dapat dirumuskan dengan persamaan 1

λ = c

f

Dimana :

c adalah kecepatan cahaya 3.108 m/s

λ adalah panjang gelombang dalam meter

ƒ adalah frekuensi dalam Hertz

LED (Light Emiting Dioda) infrared adalah suatu komponen yang tersusun dari sambungan P–N yang akan memancarkan cahaya bila dialiri arus dengan bias maju. Proses pancaran cahaya berdasarkan perubahan tingkat energi ketika elektron dan lubang bergabung atau berekombinasi di daerah N pada saat LED dibias maju.

Selama perubahan energi ini, proton akan dibangkitkan, sebagian akan diserap oleh bahan semi konduktor dan sebagian lagi akan dipancarkan sebagai energi cahaya.

Tingkatan energi dari proton dinyatakan dengan

persamaan 2.

E = hc

λ

Dimana :

E adalah energi dalam elektron volt

c adalah kecepatan cahaya

λ panjang gelombang

h konstanta plank ( 6,62.10-34 Js)

Infra merah dapat digunakan baik untuk memancarkan data maupun sinyal suara. Keduanya membutuhkan sinyal carier untuk membawa sinyal data maupun sinyal suara hingga sampai pada receiver. Untuk transmisi sinyal suara biasanya digunakan rangkaian voltage to frekwensi converter yang berfungsi untuk mengubah tegangan sinyal suara menjadi frekuensi.

Infra merah merupakan radiasi yang tidak tampak pada daerah spektrum elektromagnetik yang mempunyai panjang gelombang antara 750 nm sampai 1000 μ m. Detektor panas memiliki respon terhadap sumber panas yang timbul dari suatu radiasi tertentu dan hasilnya diukur dengan peralatan temperatur. Tiga jenis detector panas yang paling banyak dipakai adalah bolometer, thermocouple dan pyroelectric. Untuk masing – masing detektor yang telah disebutkan, penyerapan radiasi menimbulkan perubahan suhu pada detektor yang menyebabkan terjadinya perubahan fisik dari bahan penyusunnya. Untuk bolometer misalnya, akan terjadi perubahan resistansi (tahanan) listrik.

PIR sensor mempunyai dua elemen sensing yang terhubungkan dengan masukan dengan susunan seperti yang terdapat dalam Gambar 1 Jika ada sumber panas yang lewat di depan sensor tersebut, maka sensor akan mengaktifkan sel pertama dan sel kedua sehingga akan menghasilkan bentuk gelombang seperti ditunjukkan dalam Gambar 2 Sinyal yang dihasilkan sensor PIR mempunyai frekuensi yang rendah yaitu 0,2 – 5 Hz. [3]

Radiasi infra merah berada pada spectrum elektromagnetik dengan panjang gelombang lebih besar daripada cahaya tampak. Radiasi infra merah tidak dapat dilihat tapi dapat dideteksi. Benda yang dapat memancarkan panas berarti memancarkan radiasi infra merah. Benda – benda ini termasuk makhluk hidup seperti binatang dan tubuh manusia. Tubuh manusia dan binatang dapat memancarkan radiasi infra merah terkuat yaitu pada panjang gelombang 9,4 μ m. Radiasi infra merah yang dipancarkan inilah yang menjadi sumber pendeteksian bagi detektor panas yang memanfaatkan radiasi infra merah.

3. PERANCANGAN SISTEM

3. 1 Gambaran Umum Sistem

Perancangan alat ini meliputi perangkat keras dan perangkat lunak. Gambar 3 di bawah ini menunjukkan diagram blok dari sistem yang dirancang. Sistem tersebut terdiri dari sensor PIR, Mikrokontroler AT89C2051, rangkaian driver dan solenoide valve.

3.2 Sensor PIR

Sensor PIR merupakan komponen produksi

COMedia Ltd., Sensor tersebut sudah dipabrikasi dan dikemas dengan baik, sehingga dapat mengurangi inteferensi sinyal yang diterima. Pada perancangan ini dibatasi area atau daerah yang dapat di deteksi oleh sensor PIR dengan cara memberikan pelindung pada masing-masing sisi kiri dan kanan sensor PIR. Hal dilakukan agar tidak terjadi gangguan terhadap sensor untuk keran yang lain karena arah jangkauan sensor PIR dapat mencapai sudut 60o

3.3 Sistem Minimum AT89C2051

Dalam perancangan ini digunakan mikrokontroler AT89C2051, karena mikrokontroler tersebut memiliki 15 bit I/O (port 1 dan 3), Hal ini cukup mewakili kebutuhan dari perancangan sistem yang akan dibuat, yaitu hanya memerlukan 2 bit input dan 2 bit output. Dan untuk aplikasi pada banyak keran cukup hanya membutuhkan satu mikrokontroler untuk mengontrol sejumlah keran

Sistem minimum AT89C2051 sebagai basis pengontrol untuk keran solenoid. Rangkaian ini hanya terdiri atas single chip mikrokontroler AT89C2051, sebuah osilator dan dua buah kapasitor yang berfungsi untuk menstabilkan frekuensi.

Mikrokontroler AT89C2051 memiliki dua buah port I/O dua arah. Pin reset terhubung ke rangkaian reset sistem. Rangkaian sistem minimum ini menggunakan osilator kristal 11 MHz yang berfungsi membangkitkan sinyal clock internal. Jadi setiap satu instruksi MCS-51 akan dilaksanakan dalam waktu 1 mikro detik.

3.4 Driver Relai

Rangkaian driver relay (penggerak relai) yang dirancang terdiri dari dua buah transistor, transistortransistor difungsikan sebagai swicth yang bekerja untuk mengaktifkan relai.

Alasan penggunaan dua buah transistor pada rangkaian penggerak relai yaitu untuk mengatasi ketidak mampuan mikrokontroler membuat transistor saturasi karena mikrokontroler tergolong aktif low.

Ketika logika high diberikan pada salah satu pin mikrokontroler maka impedansinya akan tinggi sehingga arus yang dihasilkan oleh pin mikrokontroler tidak mampu membuat transistor saturasi disebabkan B I < BSat I jika rangkaian penggerak menggunakan satu transistor, oleh karena itu dirangkai rangkaian switching transistor seperti pada Gambar 8. Pada perancangan ini, kita menggunakan dua buah relai untuk mengaktifkan dua buah keran solenoid.

3.5 Keran Solenoid

Keran ini akan dihubungkan ke sumber arus AC dengan besar tegangan 220V. Pada perancangan system ini kita memakai Normally Closed (NC Valve) yaitu katup pada posisi tertutup pada saat solenoid tidak

bertegangan (deenergized), dan katup akan terbuka pada saat solenoid diberikan tegangan (solenoid energized). Pada solenoid terdapat dua buah terminal yang disambungkan ke sumber tegangan dan relai. Gambar 9 menunjukkan skema rangkaian keran solenoid. Keran solenoid adalah kombinasi dari dua dasar unit fungsional :

1) Solenoid (elektromagnet) dengan inti atau plungernya.

2) Badan keran yang berisi lubang mulut pada tempat piringan atau stop-kontak ditempatkan untuk menghalangi atau mengizinkan aliran. Aliran melalui lubang mulut keran akan terbukan atau tertutup tergantung pada apakah solenoid diberi energi atau dihilangkan energinya. Apabila kumparan diberi energi, inti besi akan ditarik ke dalam kumparan solenoid untuk membukakan keran. Pegas atau per yang terdapat pada pangkal inti besi akan mengembalikan keran pada posisi semula, yaitu tertutup apabila arus berhenti. Keran solenoid dapat mengontrol hidrolis (cairan minyak), pneumatic (udara) atau aliran air.

Sekilas Pengenalan Jaringan Komputer LAN

Jika anda bekerja pada komputer yang tidak dihubungkan dengan komputer lain maka dapat dikatakan anda bekerja secara Stand Alone. Jika komputer di mana Anda bekerja berhubungan dengan komputer dan peralatan lain sehingga membentuk suatu grup, maka ini disebut sebagai network (Jaringan). Sedangkan bagaimana kmputer tersebut bisa saling berhubungan serta mengatur sumber yang ada disebut sistem jaringan (Networking).

Kini penggunaan jaringan komputer kian populer, banyak berbagai jenis perusahaan memiliki jaringan komputer dalam beberapa bentuk. Jaringan komputer digolongkan dalam dua kelompok utama, Jaringan komputer yang terdiri dari beberapa komputer sampai ratusan komputer disuatu kantor atau gedung merupakan jaringan lokal atau disebut Local Area Network (LAN). LAN yang terpisah dapat dihubungkan menggunakan jalur komunikasi tertentu, misalnya jalur telpon. Hasilnya berupa jaringan luas atau Wide Area Network (WAN).

KEUNTUNGAN PENGGUNAAN JARINGAN KOMPUTER

Dengan dibangunnya sistem jaringan komputer pada suatu perusahaan akan memberikan keuntungan - keuntungan diantaranya :

· Dapat saling berbagi (Sharing) penggunaan peralatan yang ada, baik itu harddisk, printer, modem dll, tanpa harus memindahkan peralatan-peralatan tersebut kepada yang membutuhkan. Dengan demikian terjadi peningkatan efesiensi waktu dan biaya pembelian hardware.

· Dapat saling berbagi (Sharing) penggunaan file atau data yang ada pada server atau pada masing - masing workstation. Dengan demikian untuk mendapatkan suatu informasi tertentu dapat dilakukan dengan cepat. Dalam hal ini terjadi peningkatan efesiensi waktu.

· Aplikasi dapat dipakai bersama sama (multiuser)

· Akses ke jaringan memakai nama, password dan pengaturan hak untuk data data rahasia

· Komunikasi antar pemakai melalui E-Mail atau Lan Conference.

· Pengontrolan para pemakai ataupun pemakaian data data secara terpusat dan oleh orang orang tertentu

· Sistem backup yang mudah karena manajemen yang tersentralisasi

· Tidak tergantung kepada orang yang menyimpan data (apabila orangnya tidak ada) karena penyimpanan data tersentralisasi

· Data yang selalu up to date karena server senantiasa meng uptodatekan data begitu ada input (Data Entry)

Seorang Supervisor / Administrator dapat melakukan pengontrolan pemakai berdasarkan : Waktu akses, Tempat akses, Kapasitas pemakaian harddisk, Mendeteksi pemakai yang tidak berhak, Monitor pekerjaan setiap pemakai.

Pada saat ini dengan berkembangnya teknologi software, dimungkinkannya penggunaan Internet secara bersama-sama secara simultan walaupun hanya memiliki satu modem, satu line telpon dan satu account internet.